Industri cryptocurrency atau kripto di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. Bukan hanya dari jumlah pengguna yang kian bertambah, aplikasi kripto Indonesia tak henti bermunculan dan menawarkan berbagai fitur menarik. Tak menutup kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan cryptocurrency akan menjadi salah satu metode pembayaran utama pilihan masyarakat.
Terlepas dari pro-kontra yang masih melingkupinya, cryptocurrency memberikan potensi besar bagi perekonomian Indonesia. Khususnya di tengah wabah Covid-19 yang telah mendorong masyarakat mengandalkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lalu, semasif apa kemajuan aset kripto di Indonesia? Apa saja yang perlu diperhatikan saat Anda hendak memakai aplikasinya?
Pesatnya pertumbuhan industri kripto Indonesia
Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Indrasari Wisnu Wardhana, menyampaikan bahwa perdagangan aset kripto mengalami kenaikan signifikan. Hingga Februari 2022, transaksi yang terjadi di industri tersebut mencapai Rp83,3 triliun. Adapun peningkatan jumlah pengguna atau investornya adalah 12,4 juta orang atau melebihi pencapaian 2021 yang berada di angka 11,2 juta orang.
Selain investor, jumlah aplikasi kripto juga mengalami kenaikan. Dalam sebuah hasil penelitian bertajuk Fintech Deep Dive: Playbook Mata Uang Digital di Tahun 2022 disebutkan pertumbuhan aplikasi kripto (crypto app) di tingkat global meroket sampai 902% pada Q4 2021 dengan Amerika Serikat yang menduduki posisi teratas (645%).
Masih dari laporan yang sama, terdapat peningkatan instalasi aplikasi yang signifikan pada Q4 2021, yakni mencapai 106% yoy, diikuti penurunan 49% dalam jumlah unduhan pada Q2 sampai Q3. Akan tetapi, pengguna aplikasi kripto di Indonesia diprediksi akan terus bertambah, terutama saat ini Non-fungiable Token (NFT) sedang gencar diperkenalkan di Tanah Air.
Menentukan platform yang tepat untuk transaksi kripto
Di sisi lain, terbongkarnya kasus
aplikasi kripto abal-abal membuat masyarakat bimbang memulai transaksi pada
aset tersebut. Untuk itu, Anda perlu mengecek hal-hal berikut saat akan
menentukan platform kripto yang digunakan:
● Cek
kredibilitas aplikasi.
Prioritaskan aplikasi kripto yang berada di bawah pengawasan Bappebti dan
mendapatkan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini adalah salah satu bukti
kredibilitas mereka bagus;
● Pilih metode
pembayaran. Jika baru melakukan
pembayaran pertama, Anda harus menggunakan uang biasa untuk membeli kripto.
Berbeda dengan profesional yang sudah bisa menukar mata uang kripto, misalnya
dari Bitcoin ke Ethereum;
● Periksa ketersediaan mata uang kripto. Tak sedikit aplikasi yang menawarkan puluhan mata uang kripto. Namun, sebaiknya pilih jenis yang sesuai kemampuan dan kestabilannya di pasar untuk mencegah kerugian.
Hal-hal lain yang harus Anda
perhatikan sebelum memakai aplikasi untuk jual beli kripto adalah sistem
pendaftaran, keamanan, dan pengelolaan mata uang kripto. Jadi, Anda akan lancar
selama transaksi dan berinvestasi di dunia kripto.